Didong adalah sebuah kesenian rakyat yang ada di Gayo (Takengon, Bener Meriah, Gayo lues). Kesenian didong berbentuk nyanyian dan iringan musik dengan hanya menggunakan tangan yaitu tepukan tangan. Tepukan tangan langsung dan tepukan tangan ke bantal.
Dalam didong ada "ceh" sebagai penyanyi yang melantunkan syair lagu dan "penunung" sebagai penepuk tangan/bantal yang memhasilkan suara-suara musik.
Didong bisa dinikmati di acara-acara khusus seperti pernikahan, sunat rasul, dan lainnya. Biasanya didong yang diadakan adalah "didong jalu". Dimana ada 2 team didong yang berbeda saling membalas syair, saling mengejek secara bergantian. Didong jalu biasanya membuat para pendengar tertawa dan sorak menyorak. Lirik yang digunakan berbahasa Gayo (buat yang gak tau bahasa gayo, siapkan penerjemah di samping saat mendengarkan).
Ada juga didong biasa yang sama seperti lagu-lagu pada umumnya hanya saja musiknya adalah tepukan tangan dan tepukan bantal. Salah seorang sahabat permata aceh sedang berusaha menginovasi didong menjadi sesuatu yang lebih menarik sehingga lebih disukai oleh generasi muda gayo saat ini dengan tidak menghilangkan keasliannya.